Alur Penanganan Pengaduan
Alur Pengaduan Di Pengadilan Agama Kuala Pembuang
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor: 076/KMA/SK/VI/2009
1. Penerimaan di Meja Pengaduan yang dicatat oleh Panitera Muda Hukum dalam Buku Agenda Pengaduan;
2. Diteruskan kepada Ketua Pengadilan Agama Kuala Pembuang;
2.1. Diteruskan kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah;
2.1.1. Penelaahan Awal oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah;
2.1.2. Penelaahan oleh Hakim Tinggi Pembina dan Pengawas Daerah;
2.1.3. Penyampaian Hasil Penelaahan kepada Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah;
2.1.4. Penyampaian Hasil Penelaahan kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah;
2.1.5. Penentuan layak atau tidaknya pengaduan ditindak lanjuti untuk Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah;
2.1.6. Pembentukan Tim Pemeriksa (jika pengajuan dianggap layak);
2.1.7. Pemeriksaan (Konfirmasi, Klarifikasi Penelitian, Pemeriksaan, dan Investigasi) atas Terlapor;
2.1.8. Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan;
2.1.9. Laporan Hasil Pemeriksaanditeruskan kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah lalu kembali ke poin 2.1.4;
2.1.10. Laporan Hasil Pemeriksaan diteruskan kepada Kepala Badan Pengawas Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam waktu maksimal 15 (lima belas) hari setelah dari poin 2.1.4;
2.1.11. Diteruskan kepada Ketua Muda Pengawasan disertai pertimbangan, pendapat dan saran;
2.1.12. Diteruskan kepada Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia;
2.1.13. HUKUMAN DISIPLIN
2.2. Diteruskan kepada Badan Pengawas Mahkamah Agung RI dalam hal kewenangan Badan Pengawas;
2.2.1. Diteruskan kepada Inspektorat Wilayah untuk dilakukan penelaahan oleh Hakim Tinggi Pengawas;
2.2.2. Penyampaian Hasil penelaahan dan Rekomendasi kepada Badan Pengawas Mahkamah Agung RI;
2.2.3. Penyampaian Hasil Penelaahan & Rekomendasi kepada Ketua Muda Pengawasan Mahkamah Agung RI;
2.2.4. Penentuan layak / tidak pengaduan ditindaklanjuti disampaikan kepada Kepala Badan Pengawas Mahkamah Agung RI;
2.2.5. Pembentukan Tim Pemeriksa (jika pengajuan dianggap layak);
2.2.6. Pemeriksaan (Konfirmasi, Klarifikasi Penelitian, Pemeriksaan, Investigasi) atas Terlapor;
2.2.7. Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan;
2.2.8. Diteruskan kepada Kepala Badan Pengawas Mahkamah Agung Republik Indonesia;
2.2.9. Diteruskan kepada Ketua Muda Pengawasan disertai pertimbangan, pendapat dan saran;
2.2.10. Diteruskan kepada Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia;
2.2.11. HUKUMAN DISIPLIN
Skema Alur Penanganan Pengaduan Masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 076/KMA/SK/VI/2009. Download KMA Klik Disini.
Keterangan:
Berdasarkan SK KMA Nomor 076/KMA/SK/VI/2009 tersebut Pengadilan Tingkat Banding sebagai voorpost Mahkamah Agung RI diberi kewenangan menangani sendiri pengaduan masyarakat yang masuk, kecuali dalam beberapa hal Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI dapat mengambil alih apabila:
1. Terlapor telah pindah tugas ke pengadilan lain yang berada di wilayah hukum pengadilan tingkat banding lain;
2. Pengaduan bersifat pending atau menarik perhatian masyarakat;
3. Penanganan pengaduan yang dilaksanakan di pengadilan tingkat banding berlarut–larut;
Pengadilan Tingkat Pertama diberikan kewenangan sebatas menerima pengaduan dan berkewajiban untuk meneruskan pengaduan tersebut kepada Pengadilan Tingkat Banding atau Mahkamah Agung dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak pengaduan diterima;
Penanganan pengaduan saat ini mengakomodir pula hak-hak dari para pelapor seperti hak mendapatkan perlindungan kerahasiaan identitas, mendapatkan kesempatan untuk memberikan keterangan secara bebas tanpa paksaan dari pihak manapun, mendapatkan informasi mengenai tahapan, penanganan pengaduan yang disampaikannya serta pelapor berhak mendapatkan perlakuan yang sama dan setara dengan Terlapor dalam pemeriksaan;
Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sistem pengaduan masyarakat, Mahkamah Agung RI menerbitkan brosur tentang informasi layanan pengaduan masyarakat dan prosedur penyampaian laporan pengaduan yang disebarluaskan melalui Pengadilan Tingkat Pertama maupun Pengadilan Tingkat Banding;